Memperbaiki Receiver Matrix Mati Total
Baiklah temen-temen, kali ini aku ceritakan pengalaman memperbaiki kerusakan pada Receiver Matrix. Kalau teman-teman sedang memiliki receiver matrix yang rusak, entah milik sendiri atau milik user, maka Anda berada di halaman yang tepat, baca dengan teliti sampai selesai ya, jangan di skip-skip.
Siang itu, aku lagi enak-enakan tidur di kamar, entah mimpi apa. Yang jelas lelap sekali tidurku. Namun, di luar, terdengar suara memanggilku berulang-ulang. Seketika aku bangun lalu keluar kamar. Ternyata ada tetangga yang membawa receiver matrix yang katanya mati.
"Mau memperbaiki receiver, Mas, bisa gak?" Belum aku menjawab, orang itu sudah melanjutkan, "Kemarin sudah aku bawa ke tukang service sebelah, gak bisa dan tetep mati, terus aku bawa pulang, sampai di rumah ku letakkan. Nah, tadi aku coba nyalakan, eh ternyata nyala. Tapi setelah beberapa jam kemudian mati lagi," dia berhenti menjelaskan sejenak.
"Mungkin cuma kabelnya yang putus," di melanjutkan, tapi lanjutan kata-katanya ini membuat aku jadi tidak mood. Ini nih, tipe user sok tau, masak kalau mati apa-apa langsung bilang kabelnya putus. Kalau cuma kabel putus kenapa gak diperbaiki sendiri, pikirku dalam hati.
"Saya cek dulu, Pak.., belum bisa memastikan apanya yang rusak."
"Yaudah, coba aja cek, aku pulang dulu, besok atau lusa aku ke sini lagi."
"Iya, Pak." Jawabku, lalu masuk ke kamar melanjutkan tidur. Loh kok tidur lagi, bukannya diperbaiki. Hehe. Ya tidur dulu gan, buat jaga kesehatan.
Setelah puas tidur. Kubuka sekrup casingnya satu-satu. Langsung menuju kabel, eh beneran kedoktrin ama user kalau cuma kabelnya putus. Kuambil avometer, gan ku cek kabelnya AMAN, gak ada yang putus. Duh mana lagi nih yang perlu dicek.
Kucolokkan ke Listrik PLN 220 volt. Benar, receiver mati total, lampu indikator tidak nyala. Kuperiksa tegangan out PSU, 0volt, nihil.. tak ada tegangan. Oke, jelas sekarang yang rusak bagian PSU. Nah, di sini menggunakan SMPS, bukan trafo lagi ya. Hehe, ya iyalah.
Ku lepas empat buah skrup di bagian PSU. Kucabut soket AC 220 Volt juga soket saklar, dan soket ke bagian out PSU. Kuangkat dan kubalikkan. Pertama-tama yang mesti dilakukan menurut pengalaman adalah membuang sisa tegangan yang tersimpan di elco. Ku sambung (short) antara kaki positif dan negatif pada elco PSU yang nilainya 400v dan makro-nya lupa berapa.
Tratassstst.... dan benar, ada tegangan tersimpan di elco. Nah aku menjadi senang gembira. Loh kok senang. Yah senang, karena menurut pengalaman kerusakan ini tidak terlalu parah. Karena kalau elco masih menyimpan tegangan tinggi, itu artinya ada kerusakan pada Resistor yang nilainya ke atas 400K ohm.
Langsung saja, aku cari resistor yang hambatannya di atas 400K, dan kutemukan ia terletak di dekat elco. Ku cek pakai avo, jarum tak bergerak, kemungkinan resistor ini sudah koid/ is dead aleas mati. Namun untuk memastikan resistor ini benar-benar rusak kucabut resistor ini dari borad/papan pcb. Kuukur lagi pakai avometer, benar.. jarum tak bergerak di X10K.
Kucoba baca nilai gelang resistor. Ada warna abu-abu, merah, dan kuning, terakhir warna toleransi berwarna perak. Kuhitung nilai berdasar warna, benar resistor dengan nilai 820K sudah tewas.
Karena rumah stock komponen resistor 820K habis. Maka aku cari komponen resistor ini di sebuah rangkaian lampu TL Philips. Kucari di sana dapat resistor nilai 470K. Wah perlu satu lagi resistor nilai sama untuk mendekati 820K. Akhirnya yess dapat, 470K aku seri menghasilkan 840K. Tak apa lah gak sama persis nilainya. Kan gak jauh jauh amat.
Kucoba pasang menggantikan resistor 820K tadi. Jantung berdegup kencang, ah apa ini namanya cinta? Kupasang kembali soket input AC 220v dan soket saklar. Kupasang bagian out PSU pada avometer pada skala 30DC. Karena di papan PCB tertulis 25V.
Dengan jantung berdebar debar takut kalau nanti jadi meledak, kupersiapkan diri untuk kabur.. hehe.. dan kupegang steker menuju stop kontak listrik PLN 220volt.
Kleekkk, byuuaarrrrr... keluar ouput pada avometer terbaca 25volt. Ku ukur lagi pada out yang lain, karena selain 25v ternyata juga ada yang 5volt fan 3 volt. Ternyata semua tegangan normal, dan segera kucabut steker dari stop kontak. Kupasang soket output dan semua skrup kupasang. Kucolokkan lagi steker ke stop kontak PLN. Byooor... nyala.. kucoba sambungkan dengan jack parabola dan RCA menuju TV. Byoorr nyala bagus. Memuaskan.
Akhirnya, ku pasang casing dan siap terima bayaran.. hehe. Benar saja besoknya user datang. Kuberikan receivernya beserta komponen yang kuganti. Biar tak melulu ngira kabel putus. Ya kan.. apa-apa kalau mati dikira kabel putus. Dan kuterima ongkosnya, lumayan lah buat beli timah satu roll. Hehe..
Okeh, gitu aja pengalaman ini semoga bermanfaat untuk Anda sekalian. Komen ya kalau belum berhasil dan ceritakan juga pengalaman Anda sekalian di komentar.
Receiver Matrix |
"Mau memperbaiki receiver, Mas, bisa gak?" Belum aku menjawab, orang itu sudah melanjutkan, "Kemarin sudah aku bawa ke tukang service sebelah, gak bisa dan tetep mati, terus aku bawa pulang, sampai di rumah ku letakkan. Nah, tadi aku coba nyalakan, eh ternyata nyala. Tapi setelah beberapa jam kemudian mati lagi," dia berhenti menjelaskan sejenak.
"Mungkin cuma kabelnya yang putus," di melanjutkan, tapi lanjutan kata-katanya ini membuat aku jadi tidak mood. Ini nih, tipe user sok tau, masak kalau mati apa-apa langsung bilang kabelnya putus. Kalau cuma kabel putus kenapa gak diperbaiki sendiri, pikirku dalam hati.
"Saya cek dulu, Pak.., belum bisa memastikan apanya yang rusak."
"Yaudah, coba aja cek, aku pulang dulu, besok atau lusa aku ke sini lagi."
"Iya, Pak." Jawabku, lalu masuk ke kamar melanjutkan tidur. Loh kok tidur lagi, bukannya diperbaiki. Hehe. Ya tidur dulu gan, buat jaga kesehatan.
Setelah puas tidur. Kubuka sekrup casingnya satu-satu. Langsung menuju kabel, eh beneran kedoktrin ama user kalau cuma kabelnya putus. Kuambil avometer, gan ku cek kabelnya AMAN, gak ada yang putus. Duh mana lagi nih yang perlu dicek.
Kucolokkan ke Listrik PLN 220 volt. Benar, receiver mati total, lampu indikator tidak nyala. Kuperiksa tegangan out PSU, 0volt, nihil.. tak ada tegangan. Oke, jelas sekarang yang rusak bagian PSU. Nah, di sini menggunakan SMPS, bukan trafo lagi ya. Hehe, ya iyalah.
Ku lepas empat buah skrup di bagian PSU. Kucabut soket AC 220 Volt juga soket saklar, dan soket ke bagian out PSU. Kuangkat dan kubalikkan. Pertama-tama yang mesti dilakukan menurut pengalaman adalah membuang sisa tegangan yang tersimpan di elco. Ku sambung (short) antara kaki positif dan negatif pada elco PSU yang nilainya 400v dan makro-nya lupa berapa.
Tratassstst.... dan benar, ada tegangan tersimpan di elco. Nah aku menjadi senang gembira. Loh kok senang. Yah senang, karena menurut pengalaman kerusakan ini tidak terlalu parah. Karena kalau elco masih menyimpan tegangan tinggi, itu artinya ada kerusakan pada Resistor yang nilainya ke atas 400K ohm.
Langsung saja, aku cari resistor yang hambatannya di atas 400K, dan kutemukan ia terletak di dekat elco. Ku cek pakai avo, jarum tak bergerak, kemungkinan resistor ini sudah koid/ is dead aleas mati. Namun untuk memastikan resistor ini benar-benar rusak kucabut resistor ini dari borad/papan pcb. Kuukur lagi pakai avometer, benar.. jarum tak bergerak di X10K.
Kucoba baca nilai gelang resistor. Ada warna abu-abu, merah, dan kuning, terakhir warna toleransi berwarna perak. Kuhitung nilai berdasar warna, benar resistor dengan nilai 820K sudah tewas.
Karena rumah stock komponen resistor 820K habis. Maka aku cari komponen resistor ini di sebuah rangkaian lampu TL Philips. Kucari di sana dapat resistor nilai 470K. Wah perlu satu lagi resistor nilai sama untuk mendekati 820K. Akhirnya yess dapat, 470K aku seri menghasilkan 840K. Tak apa lah gak sama persis nilainya. Kan gak jauh jauh amat.
Kucoba pasang menggantikan resistor 820K tadi. Jantung berdegup kencang, ah apa ini namanya cinta? Kupasang kembali soket input AC 220v dan soket saklar. Kupasang bagian out PSU pada avometer pada skala 30DC. Karena di papan PCB tertulis 25V.
Dengan jantung berdebar debar takut kalau nanti jadi meledak, kupersiapkan diri untuk kabur.. hehe.. dan kupegang steker menuju stop kontak listrik PLN 220volt.
Kleekkk, byuuaarrrrr... keluar ouput pada avometer terbaca 25volt. Ku ukur lagi pada out yang lain, karena selain 25v ternyata juga ada yang 5volt fan 3 volt. Ternyata semua tegangan normal, dan segera kucabut steker dari stop kontak. Kupasang soket output dan semua skrup kupasang. Kucolokkan lagi steker ke stop kontak PLN. Byooor... nyala.. kucoba sambungkan dengan jack parabola dan RCA menuju TV. Byoorr nyala bagus. Memuaskan.
Akhirnya, ku pasang casing dan siap terima bayaran.. hehe. Benar saja besoknya user datang. Kuberikan receivernya beserta komponen yang kuganti. Biar tak melulu ngira kabel putus. Ya kan.. apa-apa kalau mati dikira kabel putus. Dan kuterima ongkosnya, lumayan lah buat beli timah satu roll. Hehe..
Okeh, gitu aja pengalaman ini semoga bermanfaat untuk Anda sekalian. Komen ya kalau belum berhasil dan ceritakan juga pengalaman Anda sekalian di komentar.
Posting Komentar untuk "Memperbaiki Receiver Matrix Mati Total"
Apabila ada kendala, silakan tinggalkan komentar!